Apakah itu sanad?
Sanad adalah silsilah atau rantai yang
menyambungkan kita dengan yang sebelum kita, hubungan, sanad adalah
hubungan kalau secara bahasa sanad adalah sesuatu yang terkait kepada
sesuatu yang lain atau sesuatu yang bertumpu pada sesuatu yang lain,
tapi didalam maknanya ini secara istilahi adalah bersambungnya ikatan
bathin kita, bersambungnya ikatan perkenalan kita dengan orang lain,
sebahagian besar adalah guru-guru kita yaitu orang yang dijadikan guru
sanadnya atau hadits, sanad hadits misalnya mengambil dari fulan, dari
fulan, dari fulan itu salah satu contoh sanad dan sanad kita sanad
keguruan dari guru saya, guru saya dari gurunya, dari gurunya, dari
gurunya, sampai Rasul sollallahu 'alaihi wasallam atau dari saya
bermazhabkan Syafi’i kerana guru saya bermazhab Syafi’i, saya ikut guru
saya, guru saya ikut guru nya mahzabnya Syafi’i terus sampai ke imam
Syafi’i itu sanad namanya.
Imam mazhab dari guru lebih berhak di
ikuti dari pada melihat hanya dari buku atau dari internet saja, orang
yang berguru tidak kepada guru tapi kepada buku saja maka ia tidak akan
menemui kesalahannya kerana buku tidak dapat menegur tapi kalau guru
boleh menegur jika dia salah atau jika dia tak faham ia boleh bertanya,
tapi kalau buku jika dia tak faham, dia hanya terikat dengan pemahaman
dirinya, maka oleh sebab itu jadi tidak boleh baca dari buku, tentunya
boleh baca buku apa saja boleh, namun kita harus mempunyai satu guru
yang kita boleh bertanya jika kita mendapatkan masalah.
Ibnul
Mubarak berkata : ”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan
kerana sanad, maka pasti akan berkata siapa saja yang mahu dengan apa
saja yang diinginkannya (dengan akal pikirannya sendiri).” (Diriwayatkan
oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32 )
Imam Malik r.a berkata: “Janganlah engkau membawa ilmu (yang kau
pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui catatan (riwayat)
pendidikannya (sanad ilmu)
"Sanad adalah bagai rantai emas terkuat
yang tak dapat diputus dunia dan akhirat, jika bergerak satu mata rantai
maka bergerak seluruh mata rantai hingga hujungnya, yaitu Rasulullah
saw," (Habib Munzir)
Allah subhanahu wata'ala memberikan anugerah
kepada kita guru, guru adalah panutan yang layak kita ikut dan kita
muliakan, guru adalah bapa rohani, sedangkan ayah kita adalah ayah
jasad, guru adalah pewaris para Nabi sollallahu 'alaihi wasallam, selama
guru itu berjalan di jalan yang benar dan dia memanut gurunya, Guru
yang baik itu adalah guru yang berusaha mengamalkan Sunnah Rasulullah
sollallahu 'alaihi wasallam dan banyak para murid yang tidak mengerti,
perbuatan gurunya itu sebenarnya perbuatan sunnah Rasul yang tidak di
ketahui kerana dia tidak tahu, maka itu dia bertanya pada gurunya
“guru,setahu saya di hadits begini, kenapa guru begini?” oh begini ada
Hadits lain, ini kenapa saya memilih ini” hal seperti itu penting, dan
ikuti guru yang mengikuti gurunya, kalau sudah guru tidak mengikuti
gurunya, maka hati-hati guru ini dapat guru dari mana? sedangkan gurunya
dapat dari yang lain, siapa guru yang lain...?
Jangan-jangan
gurunya Syaitan, diliat gurunya mengikuti gurunya, bererti dia boleh
belajar kepada guru dari gurunya, gurunya siapalagi diatasnya lagi, oh
Imam fulan, Syekh fulan, dari fulan, besar sanad gurumu 3 saja cukup
apalagi Sanadnya sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
sekarang banyak guru yang mengaku “saya bersambung kepada Rasulullah,
tapi mengikuti gurunya tidak? Kalau dia tidak mengikuti gurunya maka
tentunya kita juga berfikir, walaupun kau punya seribu sanad, kalau
tidak mengikuti gurunya bererti siapa, sanadnya kemana..?
PENTINGNYA MEMILIH GURU
Hati-hati mengikuti guru, kalian itu kalau berguru itu seakan-akan
sedang mencari makanan untuk ruh kalian itu, kalau makan kita lihat apa
yang kita makan, apakah makanan itu halal atau haram, apakah yang kita
makanan ini racun apakah makanan yang bermanfaat, kalau jasad saja
begitu, lebih-lebih ruh, di dalam mencari guru yang benar, guru yang
baik mengikuti Ahlusunah wal jamaah, yang memang tidak berbeza dengan
guru yang lain sama tuntunannya, baik orangnya yang mengamalkan
amalan-amalan sunnah, dan walaupun tidak sempurna, tiada manusia yang
sempurna, dia mengikuti gurunya, mencintai gurunya, di cintai gurunya,
demikian gurunya juga orang mulia, gurunya lagi juga berguru pada
gurunya.
Demikian,Kita Insya Allah sanad kita bersambung kepada
Guru Mulia al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidz, yang
bersambung kepada para habaib sebelumnya dan juga sanad kita yang
melalui jalur Syah Waliyyullah ad-Dehlawi(Musnidul Hind) sehingga kepada
Salafussolihin, para-para ulama dan masyayikh terdahulu, yang sanadnya
satu persatu bersambung dan bersambung kembali kepada satu sanad hingga
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Kita semua
masing-masing mempunyai guru, masing-masing memilih guru, di
wilayah-wilayah kalian. Namun hati-hati memilih guru, siapa gurunya
apakah ia mengikuti gurunya, apakah gurunya Cuma Google, Internet, buku
bacaan dll. Maka berhati-hatilah pada guru-guru yang seperti itu,
akhirnya semuanya dianggap sebagi Bid’ah, semuanya syirik dan lain
sebagainya, padahal cuma nukil-nukil saja di internet, guru yang seperti
itu tidak usah dijadikan guru, dijadikan teman saja, boleh nasihati
dengan baik.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Ulama adalah pewaris para nabi” (HR At-Tirmidzi).
Ulama pewaris Nabi artinya menerima dari ulama-ulama yang soleh
sebelumnya yang tersambung kepada Rasulullah sollallahu alaihi wasallam.
Pewaris Nabi artinya menerima dan mengikuti risalah Rasulullah Muhammad
Sollallahu ‘Alaihi Wasallam dengan baik dan benar secara kaaffah
meliputi aqidah (Iman) , ibadah (Islam/syariat) dan akhlaq
(Ihsan/tasawuf).
Ciri seorang ulama masih tersambung sanad
ilmunya adalah pendapatnya tidak bertentangan dengan ulama-ulama yang
sholeh sebelumnya dan tidak pula bertentangan dengan pendapat Imam
Mazhab yang empat. Selain itu ciri seorang ulama masih tersambung sanad
ilmunya adalah ulama yang berakhlakul karimah atau ulama yang soleh.
Kita Mohon Rahmatnya Allah subhanahu wata'ala dengan keberkahan
Guru-guru mulia kita , agar Allah subhanahu wata'ala melimpahkan
Rahmatnya kepada kita dan semoga Allah swt selalu menguatkan kita dalam
keluhuran dunia dan akhirat bersama guru guru kita hingga Rasul SAW..
No comments:
Post a Comment